Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran

Mengenal dan Membedakan Istilah Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan oleh guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Pendekatan ini mengacu pada cara guru menyampaikan materi dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang umum digunakan, seperti pendekatan konstruktivis, pendekatan behavioristik, dan pendekatan kognitif.

Pendekatan Konstruktivis

Pendekatan konstruktivis menekankan pada peran aktif siswa dalam konstruksi pengetahuan mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman langsung dan refleksi. Metode yang sering digunakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi kelompok, penugasan proyek, dan pemecahan masalah.

Pendekatan Behavioristik

Pendekatan behavioristik fokus pada perubahan perilaku siswa sebagai hasil dari stimulus eksternal. Guru berperan sebagai pemberi stimulus dan siswa diharapkan merespons dengan perilaku yang diinginkan. Metode yang sering digunakan dalam pendekatan ini antara lain drill, latihan, dan pemberian reward atau hukuman.

Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif menekankan pada pemahaman dan pengolahan informasi oleh siswa. Guru membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, memori, dan pemecahan masalah. Metode yang sering digunakan dalam pendekatan ini antara lain ceramah, tanya jawab, dan simulasi.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah rencana umum yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi ini melibatkan penggunaan pendekatan yang relevan dan berbagai metode serta teknik pembelajaran. Beberapa strategi pembelajaran yang umum digunakan adalah strategi ceramah, strategi diskusi, dan strategi penugasan.

Strategi Ceramah

Strategi ceramah melibatkan penyampaian informasi oleh guru kepada siswa secara verbal. Guru berperan sebagai pemimpin dalam proses pembelajaran dan siswa lebih pasif dalam menerima informasi. Strategi ini cocok digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep yang kompleks atau teori yang rumit.

Strategi Diskusi

Strategi diskusi melibatkan interaksi antara guru dan siswa serta antara siswa satu sama lain. Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang memicu diskusi, dan siswa diajak untuk mengemukakan pendapat, berargumentasi, dan mencapai pemahaman bersama. Strategi ini mendorong partisipasi aktif siswa dan pengembangan kemampuan berpikir kritis.

Strategi Penugasan

Strategi penugasan melibatkan pemberian tugas atau proyek kepada siswa untuk diselesaikan secara mandiri atau dalam kelompok. Guru memberikan panduan dan kriteria penilaian yang jelas, dan siswa diharapkan menghasilkan produk atau solusi yang dapat dipresentasikan. Strategi ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir, kerjasama, dan kreativitas.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Metode ini melibatkan penggunaan berbagai teknik dan instrumen pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang umum digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode demonstrasi.

Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Guru menyampaikan materi secara verbal kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang jelas dan sistematis. Metode ini cocok digunakan untuk menyampaikan informasi dasar atau konsep-konsep yang sederhana.

Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab melibatkan interaksi antara guru dan siswa melalui pertanyaan dan jawaban. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka atau memicu pemikiran kritis. Metode ini mendorong partisipasi aktif siswa dan membantu mengidentifikasi kesulitan atau kekurangan pemahaman.

Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi melibatkan pemodelan atau penunjukan langsung oleh guru. Guru menunjukkan cara melakukan suatu tugas atau memperagakan proses yang diinginkan, kemudian siswa mengikuti dan mencoba melakukannya sendiri. Metode ini cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan praktis atau prosedur yang spesifik.