Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu POV?

Apa itu POV?

Jika kamu seorang penulis, mungkin kamu sering mendengar istilah POV yang sering disebut dalam dunia penulisan. POV merupakan singkatan dari Point of View, atau sudut pandang. Sudut pandang dalam sebuah cerita adalah posisi atau kedudukan pengarang dalam menceritakan kisahnya. Biasanya, dalam sebuah buku ada 3 sudut pandang yang banyak digunakan oleh penulis, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga.

Sudut pandang orang pertama diceritakan oleh tokoh utama, sehingga dalam cerita, kata ganti "aku" dan "saya" sering muncul. Penulis seolah masuk ke dalam tubuh tokoh utama sehingga dapat merasakan apa yang dialami tokoh. Dia bisa ikut berpikir, merasa, dan mengamati keadaan di sekitar tokoh utama. Untuk sudut pandang orang kedua, penulis seolah menjadi pembaca yang ikut serta dalam cerita. Namun, sudut pandang ini jarang digunakan oleh penulis karena akan membingungkan para pembaca. Sementara itu, sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang yang paling sering dipakai oleh para penulis. Dalam sudut pandang ini, aku atau saya sebagai narrator tidak terlibat langsung dengan subjek.

Secara umum, setiap sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sudut pandang orang pertama menawarkan rasa keintiman antara penulis dan pembaca, karena pembaca seolah-olah ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh utama. Sudut pandang orang kedua dapat menciptakan rasa keterlibatan pembaca, karena pembaca merasa menjadi bagian dari cerita. Sudut pandang orang ketiga menawarkan kebebasan kepada penulis untuk menceritakan kisah dari berbagai sudut pandang, yang memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan berbagai karakter dalam cerita.

apa itu pov

Sudut pandang dalam cerita.

  • Tokoh utama atau narrator.
  • Orang pertama, kedua, ketiga.
  • Pengalaman, pikiran, perasaan.
  • Keterlibatan pembaca.
  • Kebebasan penulis.

Poin-poin penting tersebut dapat membantu Anda memahami konsep POV dan menggunakannya secara efektif dalam tulisan Anda.

Tokoh utama atau narrator.

Tokoh utama atau narrator adalah pihak yang menceritakan kisah dalam sebuah cerita. Tokoh utama bisa jadi adalah salah satu karakter dalam cerita, atau bisa juga seorang narrator yang berdiri sendiri di luar cerita.

  • Sudut pandang orang pertama:

    Dalam sudut pandang orang pertama, tokoh utama adalah narratornya. Dia menceritakan kisah dari sudut pandangnya sendiri, menggunakan kata ganti "aku" atau "saya". Pembaca seolah-olah masuk ke dalam tubuh tokoh utama dan melihat dunia melalui matanya.

  • Sudut pandang orang kedua:

    Dalam sudut pandang orang kedua, narrator seolah-olah berbicara langsung kepada pembaca. Dia menggunakan kata ganti "kamu" atau "kau" untuk merujuk kepada pembaca. Sudut pandang ini jarang digunakan karena dapat membingungkan pembaca.

  • Sudut pandang orang ketiga:

    Dalam sudut pandang orang ketiga, narrator menceritakan kisah dari sudut pandang orang luar. Dia menggunakan kata ganti "dia", "dia", atau "mereka" untuk merujuk kepada karakter-karakter dalam cerita. Sudut pandang ini paling sering digunakan oleh penulis karena memberikan kebebasan kepada penulis untuk menceritakan kisah dari berbagai sudut pandang.

  • Narrator maha tahu:

    Dalam beberapa cerita, narrator memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada tokoh-tokoh dalam cerita. Dia tahu apa yang terjadi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dia juga tahu apa yang ada di dalam pikiran dan hati para karakter. Narrator seperti ini disebut narrator maha tahu.

Itulah penjelasan tentang tokoh utama atau narrator dalam sudut pandang cerita. Setiap sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penulis harus memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya.

Orang pertama, kedua, ketiga.

Sudut pandang dalam sebuah cerita dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga.

  • Sudut pandang orang pertama:

    Dalam sudut pandang orang pertama, cerita diceritakan oleh tokoh utama atau salah satu karakter dalam cerita. Tokoh tersebut menggunakan kata ganti "aku" atau "saya" untuk menceritakan kisah dari sudut pandangnya sendiri. Pembaca seolah-olah masuk ke dalam tubuh tokoh utama dan melihat dunia melalui matanya. Sudut pandang ini banyak digunakan dalam cerita-cerita fiksi, seperti novel dan cerpen.

  • Sudut pandang orang kedua:

    Dalam sudut pandang orang kedua, cerita diceritakan oleh narrator yang seolah-olah berbicara langsung kepada pembaca. Narrator menggunakan kata ganti "kamu" atau "kau" untuk merujuk kepada pembaca. Sudut pandang ini jarang digunakan karena dapat membingungkan pembaca. Namun, ada beberapa penulis yang menggunakan sudut pandang ini untuk menciptakan efek tertentu, seperti dalam cerita-cerita horor atau misteri.

  • Sudut pandang orang ketiga:

    Dalam sudut pandang orang ketiga, cerita diceritakan oleh narrator yang berdiri di luar cerita. Narrator menggunakan kata ganti "dia", "dia", atau "mereka" untuk merujuk kepada karakter-karakter dalam cerita. Sudut pandang ini paling sering digunakan dalam cerita-cerita nonfiksi, seperti biografi, sejarah, dan berita. Namun, sudut pandang orang ketiga juga banyak digunakan dalam cerita-cerita fiksi, seperti novel dan cerpen.

Setiap sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penulis harus memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya.

Pengalaman, pikiran, perasaan.

Sudut pandang yang dipilih oleh penulis akan mempengaruhi pengalaman, pikiran, dan perasaan yang dialami oleh pembaca. Sudut pandang orang pertama memungkinkan pembaca untuk merasakan pengalaman, pikiran, dan perasaan tokoh utama secara langsung. Pembaca seolah-olah masuk ke dalam tubuh tokoh utama dan melihat dunia melalui matanya. Sudut pandang ini sangat cocok untuk cerita-cerita yang ingin membangun keintiman antara pembaca dan tokoh utama.

Sudut pandang orang kedua jarang digunakan, tetapi dapat menciptakan efek tertentu yang unik. Dalam sudut pandang ini, pembaca seolah-olah menjadi karakter dalam cerita. Pembaca diajak untuk ikut serta dalam cerita dan merasakan pengalaman, pikiran, dan perasaan karakter tersebut. Sudut pandang ini sering digunakan dalam cerita-cerita horor atau misteri, di mana pembaca diajak untuk ikut memecahkan misteri bersama karakter utama.

Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk menceritakan kisah dari berbagai sudut pandang. Penulis dapat masuk ke dalam pikiran dan perasaan berbagai karakter dalam cerita, dan memberikan pembaca kesempatan untuk melihat cerita dari berbagai perspektif. Sudut pandang ini sangat cocok untuk cerita-cerita yang kompleks dengan banyak karakter dan alur cerita. Sudut pandang orang ketiga juga sering digunakan dalam cerita-cerita nonfiksi, seperti biografi, sejarah, dan berita.

Setiap sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penulis harus memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya. Sudut pandang yang tepat akan membantu pembaca untuk merasakan pengalaman, pikiran, dan perasaan karakter-karakter dalam cerita, dan membuat cerita menjadi lebih hidup dan berkesan.

Itulah penjelasan tentang pengalaman, pikiran, dan perasaan dalam sudut pandang cerita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Keterlibatan pembaca.

Sudut pandang yang dipilih oleh penulis juga akan mempengaruhi keterlibatan pembaca dalam cerita. Sudut pandang orang pertama memungkinkan pembaca untuk merasa dekat dengan tokoh utama dan terlibat dalam cerita secara emosional. Pembaca seolah-olah masuk ke dalam tubuh tokoh utama dan merasakan pengalaman, pikiran, dan perasaan tokoh tersebut secara langsung. Sudut pandang ini sangat cocok untuk cerita-cerita yang ingin membangun keintiman antara pembaca dan tokoh utama.

Sudut pandang orang kedua jarang digunakan, tetapi dapat menciptakan efek keterlibatan pembaca yang unik. Dalam sudut pandang ini, pembaca seolah-olah menjadi karakter dalam cerita. Pembaca diajak untuk ikut serta dalam cerita dan merasakan pengalaman, pikiran, dan perasaan karakter tersebut. Sudut pandang ini sering digunakan dalam cerita-cerita horor atau misteri, di mana pembaca diajak untuk ikut memecahkan misteri bersama karakter utama. Namun, sudut pandang ini harus digunakan dengan hati-hati agar tidak membingungkan pembaca.

Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk menceritakan kisah dari berbagai sudut pandang. Hal ini dapat membuat pembaca merasa lebih objektif dan tidak terlalu terlibat secara emosional dalam cerita. Namun, sudut pandang orang ketiga juga dapat membuat pembaca merasa kurang dekat dengan karakter-karakter dalam cerita. Oleh karena itu, penulis harus pandai dalam memilih sudut pandang yang tepat untuk cerita yang ingin disampaikannya.

Secara umum, sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang kedua lebih efektif dalam melibatkan pembaca secara emosional. Namun, sudut pandang orang ketiga lebih efektif dalam memberikan gambaran yang lebih luas tentang cerita dan karakter-karakter yang terlibat. Penulis harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sudut pandang sebelum memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya.

Itulah penjelasan tentang keterlibatan pembaca dalam sudut pandang cerita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Kebebasan penulis.

Sudut pandang yang dipilih oleh penulis juga akan mempengaruhi kebebasan penulis dalam menceritakan kisahnya.

  • Sudut pandang orang pertama:

    Dalam sudut pandang orang pertama, penulis terbatas pada pengalaman, pikiran, dan perasaan tokoh utama. Penulis hanya dapat menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh utama, dan tidak dapat masuk ke dalam pikiran dan perasaan karakter-karakter lain. Namun, sudut pandang ini memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan tokoh utama secara mendalam.

  • Sudut pandang orang kedua:

    Dalam sudut pandang orang kedua, penulis memiliki kebebasan untuk menceritakan kisah dari sudut pandang karakter mana pun dalam cerita. Penulis dapat masuk ke dalam pikiran dan perasaan berbagai karakter, dan memberikan pembaca kesempatan untuk melihat cerita dari berbagai perspektif. Namun, sudut pandang ini harus digunakan dengan hati-hati agar tidak membingungkan pembaca.

  • Sudut pandang orang ketiga:

    Dalam sudut pandang orang ketiga, penulis memiliki kebebasan untuk menceritakan kisah dari sudut pandang mana pun yang diinginkan. Penulis dapat masuk ke dalam pikiran dan perasaan berbagai karakter, dan memberikan pembaca kesempatan untuk melihat cerita dari berbagai perspektif. Sudut pandang ini juga memungkinkan penulis untuk menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar pengetahuan karakter mana pun, dan memberikan informasi tambahan yang tidak diketahui oleh karakter-karakter dalam cerita.

Secara umum, sudut pandang orang ketiga memberikan kebebasan yang lebih besar kepada penulis untuk menceritakan kisahnya. Namun, sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang kedua dapat memberikan efek tertentu yang unik dan menarik. Penulis harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sudut pandang sebelum memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya.

Conclusion

Sudut pandang cerita atau POV merupakan salah satu elemen penting dalam penulisan cerita. Sudut pandang yang dipilih oleh penulis akan mempengaruhi banyak hal, seperti pengalaman, pikiran, perasaan, keterlibatan pembaca, dan kebebasan penulis dalam menceritakan kisahnya.

Secara umum, ada tiga jenis sudut pandang dalam cerita, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Masing-masing sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penulis harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sudut pandang sebelum memilih sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita yang ingin disampaikannya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih sudah membaca!