Perhiasan Zaman Neolitikum Terbuat Dari
Perhiasan zaman Neolitikum merupakan salah satu aspek budaya yang menarik untuk diteliti. Neolitikum sendiri adalah masa prasejarah di mana manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan menjadi petani. Pada masa ini, perhiasan menjadi salah satu bentuk ekspresi seni dan keindahan yang paling awal.
Batuan dan Tulang Hewan
Salah satu bahan yang umum digunakan untuk membuat perhiasan pada zaman Neolitikum adalah batuan dan tulang hewan. Batuan seperti batu permata dan batu butir digunakan untuk membuat gelang, kalung, dan cincin. Tulang hewan seperti gigi, tanduk, dan kulit hewan juga diolah menjadi perhiasan yang indah dan unik.
Manik-manik dan Gelang
Manik-manik adalah salah satu jenis perhiasan yang paling umum ditemukan pada masa Neolitikum. Manik-manik terbuat dari batu dan biasanya memiliki bentuk bulat atau oval. Masyarakat Neolitikum menggunakan manik-manik ini sebagai hiasan tubuh, baik untuk leher, tangan, maupun kaki. Selain itu, gelang-gelang dari tulang hewan juga sering ditemukan dan digunakan sebagai perhiasan.
Kalung dan Cincin
Kalung dan cincin juga merupakan jenis perhiasan yang populer pada zaman Neolitikum. Kalung terbuat dari manik-manik batu yang dijalin dengan tali atau benang. Cincin biasanya terbuat dari tulang hewan yang diukir dan dihiasi dengan motif-motif yang indah. Perhiasan ini digunakan sebagai simbol status sosial dan keindahan bagi pemakainya.
Logam dan Perunggu
Seiring dengan perkembangan teknologi pada masa Neolitikum, manusia mulai menggunakan logam dan perunggu untuk membuat perhiasan. Logam seperti tembaga dan perunggu digunakan untuk membuat perhiasan dengan desain yang lebih rumit dan beragam. Perhiasan logam ini memberikan tampilan yang lebih mewah dan bernilai tinggi bagi pemakainya.
Gelang Tangan dan Gelang Kaki
Gelang tangan dan gelang kaki adalah salah satu jenis perhiasan logam yang populer pada masa Neolitikum. Gelang tangan terbuat dari logam yang dibentuk menjadi lingkaran dan dihiasi dengan ukiran atau motif yang rumit. Gelang kaki juga memiliki bentuk yang serupa, namun lebih besar dan biasanya digunakan oleh wanita sebagai simbol kecantikan dan keanggunan.
Cincin dan Anting
Cincin dan anting juga menjadi perhiasan logam yang populer pada masa Neolitikum. Cincin terbuat dari logam dan biasanya dihiasi dengan ukiran atau batu permata. Anting terbuat dari logam yang ditempa menjadi bentuk yang beragam, seperti bulat, segitiga, atau oval. Perhiasan ini digunakan sebagai simbol kekayaan dan keindahan bagi pemakainya.
Kain dan Benang
Selain batu, tulang, logam, dan perunggu, perhiasan pada masa Neolitikum juga terbuat dari kain dan benang. Kain digunakan untuk membuat hiasan kepala, syal, dan selendang. Benang digunakan untuk membuat gelang tangan, gelang kaki, dan kalung. Perhiasan kain dan benang ini memberikan sentuhan warna dan tekstur yang indah pada gaya berpakaian masyarakat Neolitikum.
Hiasan Kepala dan Syal
Hiasan kepala dan syal terbuat dari kain yang dihiasi dengan bordir atau sulaman. Hiasan kepala biasanya berbentuk ikat kepala atau bandana, sedangkan syal digunakan untuk melilit leher atau menutupi kepala. Perhiasan ini memberikan sentuhan feminin dan elegan pada penampilan pemakainya.
Gelang Tangan dan Kalung
Gelang tangan dan kalung terbuat dari benang yang dijalin dan dihiasi dengan manik-manik atau hiasan lainnya. Gelang tangan biasanya dipakai sebagai aksesori sehari-hari, sedangkan kalung digunakan untuk acara khusus. Perhiasan ini memberikan tampilan yang sederhana namun menarik pada penampilan pemakainya.
Kesimpulan
Perhiasan zaman Neolitikum terbuat dari berbagai bahan, mulai dari batu dan tulang hewan, logam dan perunggu, hingga kain dan benang. Perhiasan ini menjadi simbol keindahan, status sosial, dan ekspresi seni bagi masyarakat Neolitikum. Dengan perkembangan teknologi, perhiasan pada masa Neolitikum semakin beragam dan rumit dalam desainnya. Masyarakat Neolitikum memberikan nilai tinggi pada perhiasan sebagai bagian dari kehidupan dan budaya mereka.