Peribahasa Yang Sesuai Dengan Ilustrasi Tersebut Adalah
Pendahuluan
Peribahasa adalah ungkapan atau pepatah yang memiliki makna tersendiri dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa sering kali mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan pengalaman hidup yang telah teruji. Dalam kesempatan ini, kami akan mengulas beberapa peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi yang diberikan.
1. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Peribahasa ini menggambarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai tujuan. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, jika kita saling bekerja sama dan bersatu, kita akan menjadi lebih kuat dan lebih berhasil dalam menghadapi segala tantangan. Namun, jika kita bercerai atau tidak kompak, maka kita akan menjadi lemah dan mudah dijatuhkan oleh masalah.
2. Air beriak tanda tak dalam
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak terkecoh dengan penampilan luar. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, air yang beriak menunjukkan bahwa permukaannya tidak dalam, begitu pula dengan manusia yang berlagak atau terlihat baik-baik saja, namun sebenarnya mereka tidak memiliki kedalaman dalam sikap dan karakter.
3. Seperti katak dalam tempurung
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang terlalu terpaku pada lingkungannya sendiri dan tidak mau melihat atau berpikir lebih luas. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, katak yang hidup dalam tempurungnya tidak akan pernah tahu keindahan dunia luar. Begitu pula dengan seseorang yang terlalu terpaku pada kebiasaan dan pendapatnya sendiri, mereka tidak akan pernah mendapatkan pengalaman dan wawasan baru.
4. Bagai aur dengan tebing
Peribahasa ini menggambarkan hubungan yang sangat dekat dan saling melengkapi antara dua hal atau dua orang. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, aur dan tebing saling berhubungan dan membentuk kesatuan yang utuh. Begitu pula dengan hubungan antara dua orang yang sangat dekat dan saling membutuhkan, mereka akan membantu dan melengkapi satu sama lain.
5. Sambil menyelam minum air
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang pandai mengambil keuntungan dari situasi yang ada. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, orang yang sedang menyelam masih bisa minum air sekaligus. Begitu pula dengan seseorang yang pandai memanfaatkan kesempatan dan situasi yang ada untuk keuntungannya sendiri.
6. Bagai pinang dibelah dua
Peribahasa ini menggambarkan adanya kesepakatan atau pembagian yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, pinang yang dibelah dua dapat dinikmati oleh dua orang sekaligus. Begitu pula dengan kesepakatan atau pembagian yang adil antara dua pihak, keduanya akan merasa puas dan mendapatkan manfaat.
7. Seperti anjing dengan kucing
Peribahasa ini menggambarkan hubungan yang tidak harmonis antara dua orang atau dua kelompok yang memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, anjing dan kucing adalah dua hewan yang sering kali tidak bisa hidup berdampingan karena sifat dan karakteristiknya yang berbeda. Begitu pula dengan hubungan antara dua orang atau kelompok yang memiliki perbedaan yang sangat mencolok, mereka sulit untuk hidup berdampingan dengan baik.
8. Seperti pungguk merindukan bulan
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang memiliki harapan atau keinginan yang tidak realistis. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, pungguk adalah burung yang terbang di malam hari dan tidak bisa melihat bulan. Namun, pungguk merindukan bulan meskipun tidak mungkin bisa mencapainya. Begitu pula dengan seseorang yang memiliki harapan atau keinginan yang tidak realistis, mereka akan selalu merasa kecewa dan tidak puas.
9. Seperti padi dan jerami
Peribahasa ini menggambarkan adanya perbedaan antara dua hal atau dua orang. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, padi dan jerami adalah dua hal yang berbeda meskipun tampak serupa. Padi memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sedangkan jerami hanya menjadi sisa atau limbah. Begitu pula dengan perbedaan antara dua orang, ada yang memiliki nilai dan kontribusi yang tinggi, sedangkan ada juga yang hanya menjadi beban atau tidak berguna.
10. Bagai langit dengan bumi
Peribahasa ini menggambarkan perbedaan atau kesenjangan yang sangat besar antara dua hal atau dua orang. Seperti pada ilustrasi yang diberikan, langit adalah tempat yang tinggi dan luas, sedangkan bumi adalah tempat yang rendah dan sempit. Begitu pula dengan perbedaan atau kesenjangan yang sangat besar antara dua hal atau dua orang, mereka sama sekali tidak bisa disamakan atau dibandingkan.