Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Yang Tidak Perlu Ditulis Dalam Penulisan Daftar Pustaka

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber & Contoh Ascarya

Daftar pustaka adalah bagian penting dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Daftar ini berfungsi untuk memberikan referensi kepada pembaca mengenai sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan. Namun, terkadang ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka. Berikut ini adalah beberapa hal tersebut:

1. Sumber yang Tidak Digunakan

Jika dalam penulisan Anda menggunakan banyak sumber referensi, pastikan hanya menyertakan sumber-sumber yang benar-benar digunakan. Jangan mencantumkan sumber yang tidak Anda gunakan, karena hal ini hanya akan membingungkan pembaca dan membuat daftar pustaka menjadi tidak relevan.

2. Sumber yang Tidak Terpercaya

Selain memperhatikan kegunaan sumber, Anda juga perlu memastikan bahwa sumber yang Anda gunakan terpercaya. Jangan mencantumkan sumber yang tidak memiliki reputasi atau kredibilitas yang baik. Ini akan merusak integritas penulisan Anda.

3. Sumber yang Tidak Terbit dalam 10 Tahun Terakhir

Dalam penulisan ilmiah, penting untuk menggunakan sumber yang terbaru dan relevan. Jika sumber yang Anda gunakan sudah terbit lebih dari 10 tahun yang lalu, sebaiknya tidak perlu mencantumkannya dalam daftar pustaka. Cari sumber yang lebih baru yang sesuai dengan topik penulisan Anda.

4. Sumber-sumber yang Tidak Dicantumkan dalam Teks

Pastikan semua sumber yang Anda cantumkan dalam daftar pustaka juga terdapat dalam teks penulisan Anda. Jangan mencantumkan sumber yang tidak pernah disebutkan dalam teks, karena hal ini akan menimbulkan kebingungan bagi pembaca.

5. Sumber yang Tidak Relevan dengan Topik

Saat mencantumkan sumber dalam daftar pustaka, pastikan sumber-sumber tersebut relevan dengan topik penulisan Anda. Jangan mencantumkan sumber yang tidak memiliki hubungan atau berbeda secara signifikan dengan topik yang dibahas.

6. Sumber yang Hanya Berupa Website atau Blog Pribadi

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak informasi yang dapat diakses melalui website atau blog pribadi. Namun, sebaiknya hindari mencantumkan sumber-sumber semacam ini dalam daftar pustaka, terutama jika tidak ada informasi mengenai pengarang atau lembaga yang terkait. Cari sumber-sumber yang lebih resmi dan terpercaya.

7. Sumber yang Tidak Memiliki Pengarang atau Editor

Daftar pustaka harus mencantumkan nama pengarang atau editor sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas karya mereka. Jadi, hindari mencantumkan sumber yang tidak memiliki pengarang atau editor yang jelas.

8. Sumber yang Hanya Berupa Wawancara Pribadi

Jika Anda melakukan wawancara pribadi dengan seseorang sebagai sumber informasi, sebaiknya jangan mencantumkannya dalam daftar pustaka. Wawancara pribadi lebih cocok untuk disertakan dalam catatan kaki atau dalam teks penulisan langsung.

9. Sumber yang Tidak Memiliki Judul atau Nama yang Jelas

Hindari mencantumkan sumber yang tidak memiliki judul atau nama yang jelas dalam daftar pustaka. Nama sumber yang tidak jelas akan membuat sulit bagi pembaca untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

10. Sumber yang Tidak Memiliki Data Penerbitan yang Lengkap

Dalam mencantumkan sumber dalam daftar pustaka, pastikan untuk menyertakan data penerbitan yang lengkap. Hal ini meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan tempat terbit. Sumber yang tidak memiliki data penerbitan yang lengkap akan meragukan keasliannya.

Dengan memperhatikan hal-hal yang tidak perlu ditulis dalam penulisan daftar pustaka, Anda dapat membuat daftar pustaka yang lebih relevan, terpercaya, dan profesional. Selamat menulis!