Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Kehidupan Manusia Neolitikum

6 CiriCiri dan Pengertian Zaman Neolitikum Zona Penemuan

Pengenalan

Manusia Neolitikum adalah kelompok manusia purba yang hidup sekitar 10.000 hingga 4.000 tahun sebelum Masehi. Pada masa ini, manusia mulai beralih dari kehidupan sebagai pemburu-pengumpul menjadi masyarakat agraris yang mengenal pertanian.

Pertanian dan Pemukiman Tetap

Ciri utama kehidupan manusia Neolitikum adalah pengenalan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Mereka mulai mengolah tanah dan menanam tanaman pangan seperti gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Selain itu, mereka juga memelihara hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing.

Pertanian yang sukses memungkinkan manusia Neolitikum untuk hidup dalam pemukiman tetap. Mereka membangun rumah-rumah permanen dari batu, kayu, atau anyaman sebagai tempat tinggal mereka.

Peralatan dan Teknologi

Dalam kehidupan Neolitikum, manusia mulai menggunakan peralatan yang lebih canggih. Mereka mengenal alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, dan lesung. Mereka juga menggunakan batu untuk membuat alat-alat seperti kapak dan pisau.

Pottery dan Tekstil

Keberadaan pottery dan tekstil juga menjadi ciri khas zaman Neolitikum. Manusia Neolitikum membuat wadah dari tanah liat yang digunakan untuk menyimpan makanan dan air. Mereka juga mengembangkan keterampilan dalam membuat kain dari serat tumbuhan atau bulu hewan.

Kepercayaan dan Ritual

Manusia Neolitikum memiliki kepercayaan dan ritual yang kuat. Mereka menyembah dewa-dewa dan mempraktikkan upacara keagamaan. Bukti dari kepercayaan ini ditemukan dalam situs-situs megalitik seperti Stonehenge di Inggris dan Gobekli Tepe di Turki.

Pertukaran dan Perdagangan

Pada masa Neolitikum, manusia mulai melakukan pertukaran dan perdagangan dengan kelompok manusia lainnya. Mereka menukar hasil pertanian dan barang-barang kerajinan seperti pottery dengan komoditas lain yang tidak tersedia di wilayah mereka.

Sistem Sosial

Masyarakat Neolitikum umumnya terorganisir dalam komunitas yang lebih besar. Mereka memiliki pemimpin atau kepala suku yang mengatur kehidupan sehari-hari serta mengambil keputusan penting. Selain itu, mereka juga membentuk kelompok sosial berdasarkan pekerjaan atau keturunan.

Pengaruh Terhadap Lingkungan

Pengenalan pertanian oleh manusia Neolitikum memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Mereka membuka lahan pertanian dengan menebang pohon dan membakar hutan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan iklim dan penurunan keanekaragaman hayati di daerah tersebut.

Perkembangan Budaya

Keberhasilan pertanian dan pemukiman tetap memungkinkan manusia Neolitikum untuk mengembangkan budaya mereka. Mereka menciptakan seni dan arsitektur yang lebih kompleks, seperti lukisan dinding dan bangunan megah. Mereka juga mulai mengembangkan sistem tulisan.

Akhir Zaman Neolitikum

Periode Neolitikum berakhir sekitar 4.000 tahun sebelum Masehi dengan munculnya Zaman Perunggu. Manusia mulai mengenal logam dan menggunakan teknologi baru dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, warisan dan pengaruh zaman Neolitikum masih dapat ditemukan dalam kehidupan manusia modern.