Sejarah Candi Lawang
Pengenalan
Candi Lawang merupakan salah satu candi peninggalan sejarah yang terletak di Desa Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Singhasari, yang berdiri pada abad ke-13. Candi Lawang memiliki keunikan tersendiri dan menjadi daya tarik wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah Indonesia.
Konstruksi
Candi Lawang memiliki bentuk yang cukup unik, berbeda dengan candi-candi pada umumnya di Jawa Timur. Candi ini memiliki pintu masuk yang berbentuk gapura dengan ornamen batu yang indah. Di dalam kompleks candi terdapat beberapa bangunan, termasuk candi utama yang memiliki arca Buddha di dalamnya. Selain itu, ada juga batu prasasti yang diukir dengan tulisan aksara Pallawa.
Bentuk candi utama dalam kompleks Candi Lawang mirip dengan bentuk candi di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Candi ini terdiri dari beberapa tingkat dengan ukiran-ukiran yang halus dan indah. Di bagian atas candi terdapat stupa yang melambangkan keagungan dan kebesaran Buddhisme.
Sejarah
Candi Lawang didirikan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, penguasa Kerajaan Singhasari yang terkenal pada abad ke-13. Raja Kertanegara merupakan cucu dari Raja Ken Arok, pendiri Kerajaan Singhasari. Candi Lawang awalnya dibangun sebagai tempat peribadatan agama Buddha.
Pada masa Kerajaan Singhasari, agama Buddha menjadi agama resmi dan banyak dibangun candi-candi sebagai tempat ibadah. Candi Lawang menjadi salah satu candi yang dibangun pada masa tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Kerajaan Singhasari runtuh dan candi-candi itu terlupakan.
Pada tahun 1975, Candi Lawang ditemukan kembali oleh seorang petani yang sedang menggarap sawah di dekatnya. Pemugaran dilakukan untuk mengembalikan keindahan candi ini. Saat ini, Candi Lawang telah menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur.
Keunikan
Candi Lawang memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menarik bagi para wisatawan. Pertama, candi ini merupakan salah satu candi Buddha terbesar di Jawa Timur. Ukuran dan arsitektur candi yang megah menggambarkan keagungan agama Buddha pada masa lalu.
Kedua, Candi Lawang memiliki relief-relief yang menceritakan kisah-kisah dari kehidupan Buddha. Relief-relief ini merupakan karya seni yang sangat indah dan mendetail. Para pengunjung bisa melihat dan mempelajari kisah-kisah tersebut melalui relief-relief yang ada di dinding candi.
Ketiga, Candi Lawang juga memiliki batu prasasti yang diukir dengan tulisan aksara Pallawa. Prasasti ini berisi tentang pembangunan candi dan pemberian tanah kepada petani sebagai imbalan atas jasa mereka dalam pembangunan. Prasasti ini menjadi bukti sejarah yang penting untuk memahami masa lalu.
Tips Berwisata
Jika Anda berencana mengunjungi Candi Lawang, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Pertama, pastikan Anda mengenakan pakaian yang sopan dan nyaman. Karena ini adalah tempat ibadah, penting untuk menghormati dan menghargai keberadaan candi ini.
Kedua, jangan lupa membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen berharga selama di Candi Lawang. Keindahan arsitektur candi dan relief-reliefnya patut diabadikan sebagai kenang-kenangan.
Ketiga, jangan lupa untuk membawa air minum dan bekal makanan ringan. Karena kompleks candi terletak di daerah yang cukup terpencil, tidak banyak warung atau toko makanan di sekitar. Membawa bekal akan membantu Anda mengatasi lapar dan haus selama berada di sana.
Penutup
Candi Lawang adalah salah satu peninggalan sejarah yang patut dikunjungi di Jawa Timur. Keindahan arsitektur, relief-relief yang indah, dan batu prasasti yang bersejarah menjadikan candi ini sebagai tempat yang menarik untuk dipelajari dan dieksplorasi. Jika Anda adalah pecinta sejarah, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Lawang.