Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Shalat Berbaring


Tata Cara Shalat Bagi Orang Sakit

Pendahuluan

Shalat merupakan salah satu ibadah yang penting dalam agama Islam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu menjaga kualitas shalat agar bisa mendapatkan keberkahan dan kebaikan di dunia maupun akhirat. Salah satu cara untuk menjaga kualitas shalat adalah dengan menjalankan shalat berbaring. Shalat berbaring sering dilakukan oleh orang-orang yang sedang sakit atau tidak mampu berdiri. Pada artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat berbaring secara lengkap.

Persiapan Sebelum Shalat Berbaring

Sebelum melaksanakan shalat berbaring, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Pertama, pastikan tempat shalat dalam keadaan bersih dan suci. Bersihkan tempat tidur atau alas yang akan digunakan untuk shalat. Selanjutnya, wudhu harus dilakukan dengan sempurna. Setelah itu, siapkan perlengkapan shalat seperti sajadah, telekung, dan Al-Quran.

Tata Cara Shalat Berbaring

1. Niat Shalat

Setelah persiapan selesai, duduklah dengan posisi tegak dan niatkan dalam hati untuk melaksanakan shalat berbaring. Niat shalat berbaring bisa dilakukan dengan bacaan yang disunnahkan seperti "Aku niat shalat fardhu (nama shalat) empat rakaat karena Allah Ta'ala".

2. Takbiratul Ihram

Setelah niat, angkatlah kedua tangan sejajar dengan telinga dan ucapkanlah takbiratul ihram, yaitu "Allahu Akbar". Kemudian, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada.

3. Membaca Al-Fatihah

Setelah takbiratul ihram, mulailah membaca Al-Fatihah. Baca dengan tenang dan jelas. Setelah membaca Al-Fatihah, bisa melanjutkan dengan membaca surat pendek atau ayat-ayat lain dari Al-Quran.

4. Rukuk

Setelah selesai membaca surat, rukuklah dengan posisi badan membungkuk dan tangan menempel di lutut. Ucapkanlah "Subhanallah Rabbiyal 'Azim" minimal tiga kali atau lebih. Tahan posisi rukuk selama beberapa saat.

5. I'tidal

Setelah rukuk, bangkitlah kembali dengan posisi badan lurus. Bacalah "Sami'allahu liman hamidah" setelah itu ucapkan "Rabbana wa laka al-hamd" sambil mengangkat tangan sejajar dengan telinga. Kemudian, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada.

6. Sujud

Setelah i'tidal, sujudlah dengan posisi dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki menyentuh lantai. Bacalah istighfar dan bacaan sujud seperti "Subhanallah Rabbiyal A'la" minimal tiga kali atau lebih.

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud, duduklah dengan posisi kaki kiri ditekuk dan kaki kanan tegak. Ucapkan "Rabbighfirli" atau bacaan lainnya. Tahan posisi ini sejenak sebelum melanjutkan sujud kedua.

8. Sujud Kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, sujudlah kembali dengan posisi yang sama seperti sujud pertama. Bacalah istighfar dan bacaan sujud seperti "Subhanallah Rabbiyal A'la" minimal tiga kali atau lebih.

9. Duduk Tasyahud Akhir

Setelah sujud kedua, duduk dalam posisi tasyahud akhir. Bacalah tasyahud akhir dengan tenang dan jelas. Jika ingin melanjutkan shalat dengan salam, cukup membaca salam satu kali. Jika ingin melanjutkan shalat dengan rakaat kedua, bacalah salam dua kali.

10. Salam

Setelah selesai membaca tasyahud akhir, ucapkan salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri. Ucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah" ke kanan dan ke kiri. Shalat berbaring pun selesai.

Kesimpulan

Shalat berbaring adalah salah satu cara untuk tetap menjalankan ibadah meski dalam kondisi sakit atau tidak mampu berdiri. Dengan menjalankan shalat berbaring, kita tetap bisa mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari shalat. Tata cara shalat berbaring sangat mirip dengan tata cara shalat biasa, hanya posisi tubuh yang berbeda. Tetaplah menjaga kualitas shalat berbaring dengan fokus dan khusyuk. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam menjalankan ibadah shalat berbaring.