Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah-Langkah Discovery Learning


Langkah Langkah Model Discovery Learning Seputar Model

Pengenalan Discovery Learning

Discovery learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali pengetahuan secara mandiri. Dalam metode ini, siswa aktif mencari informasi, menjelajahi konsep, dan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman yang ada. Tujuan utama dari discovery learning adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dengan cara yang kreatif.

Langkah-Langkah Discovery Learning

1. Menyajikan Tantangan atau Pertanyaan

Langkah pertama dalam discovery learning adalah menyajikan tantangan atau pertanyaan kepada siswa. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memicu rasa ingin tahu dan motivasi siswa untuk mencari jawaban atau solusi atas tantangan tersebut. Tantangan atau pertanyaan tersebut harus menarik, relevan, dan sesuai dengan kemampuan siswa.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah siswa tertarik dengan tantangan atau pertanyaan yang diberikan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi terkait. Siswa dapat menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku, internet, atau wawancara dengan ahli. Penting bagi guru untuk memberikan panduan dan arahan yang jelas mengenai sumber informasi yang dapat digunakan.

3. Menjelajahi Konsep

Setelah mengumpulkan informasi, siswa perlu menjelajahi konsep yang terkait dengan tantangan atau pertanyaan yang diberikan. Guru dapat memberikan contoh-contoh atau studi kasus yang relevan untuk membantu siswa memahami konsep tersebut. Siswa juga diharapkan untuk membuat hubungan antara konsep yang dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang ada.

4. Mengorganisir Informasi

Setelah menjelajahi konsep, siswa perlu mengorganisir informasi yang telah dikumpulkan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melihat hubungan antara informasi yang satu dengan yang lainnya. Guru dapat memberikan panduan dalam mengorganisir informasi seperti menggunakan peta konsep atau diagram.

5. Membuat Hipotesis atau Solusi

Setelah mengumpulkan dan mengorganisir informasi, siswa perlu membuat hipotesis atau solusi terkait dengan tantangan atau pertanyaan yang diberikan. Hipotesis atau solusi ini harus didukung oleh informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya. Guru dapat memberikan panduan dalam membuat hipotesis atau solusi yang logis dan berdasarkan fakta.

6. Menguji Hipotesis atau Solusi

Setelah membuat hipotesis atau solusi, siswa perlu menguji kebenaran dari hipotesis atau solusi tersebut. Menguji hipotesis atau solusi dilakukan dengan melakukan eksperimen atau mencari bukti yang mendukung atau menolak hipotesis atau solusi yang telah dibuat. Guru dapat memberikan panduan dalam melakukan eksperimen atau mencari bukti yang relevan.

7. Mengevaluasi Hasil

Setelah menguji hipotesis atau solusi, siswa perlu mengevaluasi hasil yang telah didapatkan. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah hipotesis atau solusi yang telah dibuat telah benar atau perlu direvisi. Guru dapat memberikan panduan dalam melakukan evaluasi yang objektif dan kritis.

8. Membuat Kesimpulan

Setelah mengevaluasi hasil, siswa perlu membuat kesimpulan berdasarkan temuan yang telah didapatkan. Kesimpulan ini harus didukung oleh fakta dan informasi yang telah dikumpulkan dan diuji sebelumnya. Guru dapat memberikan panduan dalam membuat kesimpulan yang logis dan berdasarkan bukti yang ada.

9. Menerapkan Pengetahuan

Setelah membuat kesimpulan, siswa perlu menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam situasi nyata. Guru dapat memberikan tugas atau proyek yang relevan yang mengharuskan siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melihat relevansi antara pengetahuan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

10. Refleksi dan Umpan Balik

Setelah menerapkan pengetahuan, siswa perlu melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah mereka jalani. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari metode discovery learning yang mereka gunakan. Guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu siswa untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam pembelajaran.