Sejarah Candi Angin
Pendahuluan
Candi Angin adalah salah satu peninggalan sejarah yang berlokasi di Desa Candi, Kecamatan Candi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki keunikan karena memiliki bentuk yang mirip dengan kapal. Candi Angin juga dikenal dengan sebutan Candi Lumbung karena bentuknya yang menyerupai lumbung padi.
Asal-usul Nama Candi Angin
Nama Candi Angin berasal dari legenda yang berkembang di masyarakat sekitar. Konon, pada zaman dahulu ada seorang pemuda bernama Windu yang memiliki kekuatan magis. Ia sering bermain-main di sekitar candi dan dapat mengendalikan angin. Karena kehebatannya, orang-orang kemudian menyebut candi ini sebagai Candi Angin.
Konstruksi Candi Angin
Candi Angin terdiri dari tiga susunan utama, yaitu susunan dasar, susunan tengah, dan susunan atap. Susunan dasar berbentuk persegi panjang dengan ukuran 15 x 15 meter. Di dinding susunan dasar terdapat relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Susunan tengah memiliki bentuk yang menyerupai perahu dengan ukuran 11 x 11 meter. Di susunan tengah terdapat pintu masuk yang menghadap ke arah timur. Di dalam susunan tengah terdapat ruangan kecil yang diyakini sebagai tempat beribadah.
Susunan atap merupakan bagian paling atas dari Candi Angin. Bentuknya menyerupai perahu terbalik dan berfungsi sebagai penutup. Di bagian atap terdapat ornamen-ornamen yang indah dan detail. Ornamen tersebut menggambarkan keindahan seni dan budaya pada masa itu.
Sejarah Candi Angin
Sejarah Candi Angin tidak dapat dipastikan dengan akurat karena minimnya catatan sejarah. Namun, berdasarkan beberapa penelitian dan temuan arkeologi, candi ini diduga dibangun pada awal abad ke-9 Masehi. Candi Angin merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Tengah pada masa itu.
Candi Angin memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat pada masa itu. Candi ini digunakan sebagai tempat ibadah dan juga sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian. Karena bentuknya yang menyerupai lumbung padi, candi ini diyakini memiliki kekuatan magis untuk melindungi hasil panen dari bencana alam dan serangan hama.
Keunikan Candi Angin
Candi Angin memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan candi-candi lainnya. Keunikan yang pertama adalah bentuknya yang menyerupai kapal atau lumbung padi. Hal ini membuat candi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat langsung keindahan arsitektur dan seni pada masa lalu.
Selain itu, Candi Angin juga memiliki relief yang indah dan detail. Relief tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, termasuk kegiatan pertanian, perburuan, dan ritual keagamaan. Relief ini menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat pada masa lampau.
Wisata Candi Angin
Candi Angin kini menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Magelang. Wisatawan dapat mengunjungi candi ini untuk melihat langsung keindahan arsitektur dan seni pada masa lalu. Selain itu, candi ini juga menjadi tempat yang cocok untuk berfoto dan menikmati keindahan alam sekitar.
Untuk mencapai Candi Angin, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Candi ini terletak sekitar 25 kilometer dari Kota Magelang dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam perjalanan. Tiket masuk ke Candi Angin juga terjangkau, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan candi ini tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Kesimpulan
Candi Angin merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki keunikan tersendiri. Bentuknya yang menyerupai kapal atau lumbung padi membuat candi ini menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan. Selain itu, candi ini juga menjadi bukti keindahan arsitektur dan seni pada masa lalu. Dengan mengunjungi Candi Angin, kita dapat melihat langsung kehidupan masyarakat pada masa itu dan mengapresiasi warisan budaya yang ada.