Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kota Harbin


City of The Week Sejarah Harbin, Kota Es di China yang Populer

Pendahuluan

Kota Harbin terletak di provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut. Kota ini merupakan salah satu kota terbesar di wilayah tersebut dan memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Harbin dikenal dengan iklim yang sangat dingin dan keindahan arsitektur Eropa yang khas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah kota Harbin mulai dari awal pembentukannya hingga masa kini.

Pembentukan Kota Harbin

Kota Harbin didirikan pada tahun 1898 selama periode penyelesaian Manchuria oleh Rusia. Pada awalnya, Harbin adalah sebuah desa kecil yang terletak di tepi Sungai Songhua. Namun, dengan kedatangan bangsa Rusia, Harbin mulai berkembang pesat. Pada tahun 1899, Kereta Api Timur Jauh Rusia mencapai Harbin, yang menjadikannya sebagai pusat transportasi penting di wilayah tersebut.

Pada tahun 1903, pemerintah Rusia memutuskan untuk mengubah Harbin menjadi kota dengan segala infrastruktur modern seperti sistem saluran air, sistem listrik, dan sistem transportasi yang lebih baik. Selama periode ini, banyak bangunan bergaya Eropa dibangun di Harbin, seperti Gereja St. Sophia yang menjadi salah satu ikon kota ini.

Masa Pendudukan Jepang

Pada tahun 1931, Jepang menduduki wilayah Manchuria, termasuk Harbin. Selama masa pendudukan ini, Harbin mengalami perubahan besar dalam hal infrastruktur dan budaya. Jepang membangun banyak bangunan dan jalan baru di Harbin, serta mempengaruhi seni dan budaya kota ini.

Di bawah pemerintahan Jepang, Harbin menjadi pusat industri dan transportasi yang penting. Pada masa ini, Harbin juga menjadi tempat tinggal bagi banyak orang Jepang yang datang untuk bekerja atau berinvestasi di kota ini. Peninggalan masa pendudukan Jepang masih terlihat hingga saat ini, seperti Gedung Pemerintahan Provinsi Heilongjiang yang dibangun pada masa itu.

Masa Perang Dunia II dan Pembebasan

Pada tahun 1945, Jepang menyerah dalam Perang Dunia II dan Harbin kembali ke pemerintahan Tiongkok. Setelah pembebasan, Harbin menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting di Tiongkok Timur Laut. Banyak industri besar didirikan di Harbin, seperti industri mesin, industri tekstil, dan industri makanan.

Selama periode ini, Harbin juga menjadi pusat pendidikan dengan berdirinya banyak perguruan tinggi dan universitas di kota ini. Universitas Teknik Harbin, salah satu universitas terkemuka di Tiongkok, didirikan pada tahun 1920 dan terus berkembang hingga saat ini.

Masa Kini

Hingga saat ini, Harbin tetap menjadi salah satu kota terbesar dan paling penting di wilayah Tiongkok Timur Laut. Kota ini terkenal dengan festival esnya yang spektakuler, di mana patung-patung es raksasa dibuat di sepanjang Sungai Songhua setiap musim dingin.

Harbin juga memiliki kekayaan arsitektur Eropa yang masih terjaga dengan baik. Bangunan-bangunan bergaya Rusia dan Jerman masih berdiri tegak di kota ini, seperti Gereja St. Sophia, Gedung Pemerintahan Provinsi Heilongjiang, dan Gedung Opera Harbin.

Kesimpulan

Kota Harbin memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Dari awal pembentukannya sebagai desa kecil hingga menjadi salah satu kota terbesar di Tiongkok Timur Laut, Harbin telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Keindahan arsitektur Eropa yang khas dan festival es yang spektakuler menjadikan Harbin sebagai destinasi wisata yang populer di Tiongkok. Dengan sejarahnya yang kaya dan budaya yang unik, Harbin tetap menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi dan dipelajari.