Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kota Gede: Jejak Sejarah Di Tepian Yogyakarta


TRAVELING Jejak Sejarah Kotagede, Kota Tua eks Ibu Kota Kerajaan

Sebuah Pengantar

Kota Gede adalah sebuah kawasan yang terletak di tepian Yogyakarta. Dikenal sebagai salah satu tempat wisata sejarah yang menarik, Kota Gede memiliki kekayaan sejarah yang tak ternilai harganya. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang sejarah Kota Gede yang mencakup periode sebelum dan sesudah penjajahan Belanda. Mari kita mulai perjalanan sejarah ini.

Sejarah Pra-Penjajahan

Kota Gede awalnya merupakan ibu kota Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada masa itu, kerajaan Mataram Islam dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kota Gede menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan kebudayaan yang makmur. Di masa kejayaannya, Kota Gede memiliki arsitektur yang megah dan indah, dengan bangunan-bangunan yang terbuat dari batu bata merah.

Pada masa Sultan Agung, Kota Gede juga menjadi pusat pembuatan perhiasan emas dan perak. Kerajinan perhiasan tersebut menjadi salah satu kebanggaan kerajaan, dengan kualitas yang sangat baik dan diakui oleh banyak orang. Hingga saat ini, kerajinan perhiasan emas dan perak dari Kota Gede masih tetap berkembang dan menjadi primadona di kalangan wisatawan.

Sejarah Penjajahan Belanda

Pada awal abad ke-18, Belanda berhasil menguasai Kota Gede setelah mengalahkan Sultan Agung dan Kerajaan Mataram Islam. Kota Gede kemudian menjadi pusat pemerintahan Belanda di Yogyakarta. Bangunan-bangunan yang ada di Kota Gede mengalami perubahan, dengan penambahan gaya arsitektur Belanda yang khas.

Salah satu contoh bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik adalah Gedung Kepatihan Yogyakarta. Gedung ini merupakan bekas pusat pemerintahan Belanda di Kota Gede. Saat ini, Gedung Kepatihan menjadi sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi sejarah dan artefak yang menceritakan tentang Kota Gede pada masa penjajahan Belanda.

Sejarah Pasca Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Kota Gede tetap menjadi bagian dari Kabupaten Sleman. Namun, keberadaan sejarah dan keindahan Kota Gede terus dipertahankan. Pemerintah dan masyarakat setempat menjaga dan merawat bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Gede dengan baik.

Saat ini, Kota Gede telah menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Yogyakarta. Para wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur kuno, menjelajahi lorong-lorong sempit yang dipenuhi dengan toko perhiasan, dan mengunjungi berbagai museum dan galeri seni yang tersebar di kawasan ini.

Keunikan Kota Gede

Salah satu keunikan Kota Gede adalah adanya pemakaman keluarga kerajaan Mataram Islam. Pemakaman ini dikenal dengan nama Imogiri, dan merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi para raja dan keluarga kerajaan Mataram Islam. Di Imogiri, para pengunjung dapat melihat makam-makam yang megah dan indah, serta mengenang sejarah kejayaan kerajaan Mataram Islam.

Kota Gede juga terkenal dengan kualitas perhiasan emas dan peraknya. Wisatawan dapat membeli perhiasan yang dibuat oleh para pengrajin lokal, atau bahkan belajar membuat perhiasan sendiri melalui berbagai kursus yang diselenggarakan di kawasan ini.

Penutup

Sejarah Kota Gede merupakan jejak berharga dari masa lalu yang harus dijaga dan dilestarikan. Keindahan arsitektur dan keunikan kawasan ini menjadikannya salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta. Mari kita lestarikan warisan sejarah ini untuk generasi mendatang.