Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Candi Ngawen


Wisata Sejarah Candi Ngawen Nuansa Wisata Indonesia

Pengantar

Candi Ngawen adalah salah satu situs purbakala yang terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki sejarah yang panjang dan menjadi bukti kejayaan peradaban masa lalu di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah Candi Ngawen dan menggali lebih dalam tentang keunikan dan keindahan bangunan ini.

Asal Usul Candi Ngawen

Sejarah Candi Ngawen dapat ditelusuri kembali ke abad ke-8 Masehi saat Kerajaan Mataram Kuno berkuasa di Jawa Tengah. Candi ini dibangun oleh raja-raja Mataram sebagai tempat ibadah dan sebagai simbol keagungan kerajaan mereka. Candi Ngawen awalnya merupakan kompleks candi yang terdiri dari beberapa bangunan, namun seiring berjalannya waktu, hanya satu candi yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Candi Ngawen dibangun dengan menggunakan batu andesit yang diukir dengan indah. Arsitektur candi ini menggabungkan gaya Hindu-Buddha yang khas pada masa itu. Dalam beberapa relief di candi ini, terlihat pengaruh dari agama Hindu seperti Dewa Wisnu dan Dewi Saraswati, namun juga terdapat relief yang menggambarkan Buddha.

Keunikan Candi Ngawen

Candi Ngawen memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menarik bagi para pengunjung. Salah satunya adalah ukiran batu yang sangat halus dan detail. Meskipun telah berusia ratusan tahun, ukiran di candi ini masih terjaga dengan baik dan bisa dilihat dengan jelas. Hal ini menunjukkan keahlian pengrajin pada masa itu dalam mengukir batu.

Keunikan lain dari Candi Ngawen adalah lokasinya yang berada di tengah hutan. Saat mengunjungi candi ini, kita akan melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan rindang. Suara burung dan aliran sungai menambah kesan alamiah dan damai saat berada di sekitar candi.

Pengaruh Hindu-Buddha

Pada masa itu, agama Hindu-Buddha sangat berpengaruh di Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari relief-relief yang ada di Candi Ngawen. Beberapa relief menggambarkan Dewa Wisnu dengan ciri khasnya seperti memiliki banyak tangan dan mengendarai burung Garuda. Relief lainnya menggambarkan Dewi Saraswati dengan alat musiknya, yang merupakan dewi ilmu pengetahuan.

Tidak hanya agama Hindu, namun Candi Ngawen juga menunjukkan pengaruh agama Buddha. Terdapat relief yang menggambarkan Buddha dalam berbagai posisi meditasi. Hal ini menunjukkan toleransi agama yang tinggi pada masa itu, di mana kedua agama dapat hidup berdampingan dan saling mempengaruhi.

Upaya Pelestarian

Seiring berjalannya waktu, Candi Ngawen mengalami kerusakan akibat faktor alam dan manusia. Kondisi candi yang semakin memburuk membuat pemerintah dan masyarakat sadar akan pentingnya pelestarian situs purbakala ini. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga dan melestarikan Candi Ngawen.

Pemerintah setempat telah melakukan restorasi pada bangunan candi yang rusak. Beberapa bagian yang roboh telah diperbaiki dan dibangun kembali sesuai dengan keaslian candi. Selain itu, pemerintah juga membuat pagar pengaman di sekitar candi untuk melindunginya dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Masyarakat setempat juga berperan penting dalam pelestarian Candi Ngawen. Mereka terlibat dalam kegiatan pemeliharaan candi dan melakukan penjagaan agar tidak ada vandalisme atau pencurian di situs ini. Masyarakat juga mengadakan festival dan acara budaya di sekitar candi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya ini.

Kesimpulan

Candi Ngawen adalah salah satu situs purbakala yang memiliki sejarah yang panjang dan keunikan yang menarik. Candi ini merupakan bukti kejayaan peradaban masa lalu di Indonesia dan menjadi warisan budaya yang harus dijaga. Melalui upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, Candi Ngawen dapat tetap lestari dan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung.