Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menurut Para Ahli, Definisi Zakat


Zakat the fourth pillar of Islam Online Quran Academy

Pengertian Zakat

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap umat Muslim yang mampu. Zakat berasal dari kata "zakaa" yang berarti membersihkan, memurnikan, atau menyucikan. Dalam konteks agama Islam, zakat adalah wujud kepedulian sosial dan kemanusiaan seorang Muslim terhadap sesama.

Definisi Zakat Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, zakat memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa definisi zakat menurut para ahli:

1. Imam Al-Qurtubi

Imam Al-Qurtubi menyatakan bahwa zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh orang yang beriman dan mampu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, orang yang terlilit hutang, dan sebagainya.

2. Imam Al-Ghazali

Menurut Imam Al-Ghazali, zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh seorang Muslim untuk membersihkan diri dan hartanya dari segala macam kekotoran dan dosa.

3. Imam Ibn Khaldun

Imam Ibn Khaldun menyatakan bahwa zakat adalah harta yang dikeluarkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

4. Imam As-Syafi’i

Menurut Imam As-Syafi’i, zakat adalah harta yang dikeluarkan oleh orang yang beriman dan mampu untuk menghilangkan kemiskinan dan kekurangan dari masyarakat.

Kewajiban Melaksanakan Zakat

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu. Kewajiban melaksanakan zakat diatur dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi.

1. Al-Quran

Di dalam Al-Quran, zakat disebutkan dalam beberapa ayat, antara lain: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43) “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, orang-orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 60)

2. Hadis Nabi

Dalam hadis-hadis Nabi, zakat juga dijelaskan secara rinci mengenai jenis-jenis zakat, besaran zakat, dan siapa saja yang berhak menerima zakat.

Jenis-Jenis Zakat

Ada beberapa jenis zakat yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim, antara lain:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan setiap tahun pada bulan Ramadan. Zakat ini diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita, seperti fakir miskin, anak yatim, dan sebagainya.

2. Zakat Maal

Zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki. Zakat ini diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, orang yang terlilit hutang, dan sebagainya.

3. Zakat Penghasilan

Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh. Zakat ini diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, orang yang terlilit hutang, dan sebagainya.

Besaran Zakat

Besaran zakat yang harus dikeluarkan berbeda-beda tergantung pada jenis zakat yang dikeluarkan dan jumlah harta atau penghasilan yang dimiliki. Berikut ini adalah besaran zakat untuk beberapa jenis zakat:

1. Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah adalah sebesar satu sha’ atau sekitar 2,5 kg beras yang harus diberikan setiap orang Muslim pada bulan Ramadan.

2. Zakat Maal

Besaran zakat maal adalah sebesar 2,5% dari jumlah harta yang dimiliki setelah dipotong hutang dan kebutuhan hidup yang wajib.

3. Zakat Penghasilan

Besaran zakat penghasilan adalah sebesar 2,5% dari total penghasilan yang diperoleh setiap bulannya.

Kesimpulan

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap umat Muslim yang mampu. Definisi zakat menurut para ahli berbeda-beda, namun intinya adalah zakat adalah bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan seorang Muslim terhadap sesama. Terdapat beberapa jenis zakat yang harus dilaksanakan, seperti zakat fitrah, zakat maal, dan zakat penghasilan, serta besaran zakat yang berbeda-beda tergantung pada jenis zakat dan jumlah harta atau penghasilan yang dimiliki.