Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Experiential Learning Menurut David Kolb


Kolb's experiential learning cycle. Kolb's (2016) model of learning

Pengenalan

Proses belajar terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu teori belajar terbaru yang dikenal sebagai teori experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman yang dikembangkan oleh David Kolb, seorang psikolog Amerika Serikat. Teori ini mengajarkan bahwa pengalaman adalah bagian penting dari proses pembelajaran. Artikel ini akan membahas teori experiential learning menurut David Kolb secara rinci dan memberikan tips untuk dapat memanfaatkannya dalam proses belajar.

Pembelajaran Experiential Learning Menurut David Kolb

Menurut David Kolb, pembelajaran terjadi melalui empat tahap yaitu pengalaman konkret, observasi dan refleksi, konseptualisasi dan abstraksi, dan pengujian di dunia nyata. Proses ini dijelaskan dalam sebuah model yang dikenal sebagai model kolb. Tahap pertama, pengalaman konkret, terjadi ketika individu mengalami suatu situasi atau kejadian. Kemudian, individu melakukan observasi dan refleksi terhadap pengalaman tersebut. Tahap ketiga, konseptualisasi dan abstraksi, melibatkan kemampuan individu untuk memahami dan mengeksplorasi konsep yang terkait dengan pengalaman tersebut. Tahap terakhir, pengujian di dunia nyata, adalah ketika individu mempraktikkan konsep yang telah dipahami pada tahap sebelumnya dalam situasi yang berbeda.

Tahap Pertama: Pengalaman Konkret

Tahap pertama dalam pembelajaran experiential learning adalah pengalaman konkret. Pengalaman konkret terjadi ketika individu mengalami suatu situasi atau kejadian. Situasi ini dapat terjadi di lingkungan kerja, lingkungan sosial, atau lingkungan pendidikan. Pengalaman konkret dapat berupa tugas, proyek, atau aktivitas yang melibatkan individu untuk bertindak dan berpartisipasi secara aktif.

Tahap Kedua: Observasi dan Refleksi

Setelah mengalami pengalaman konkret, individu melakukan observasi dan refleksi terhadap pengalaman tersebut. Observasi dan refleksi ini melibatkan kemampuan individu untuk memperhatikan dan mengevaluasi pengalaman yang telah dialami. Individu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman tersebut dan mencari makna di balik pengalaman tersebut.

Tahap Ketiga: Konseptualisasi dan Abstraksi

Tahap ketiga dari pembelajaran experiential learning adalah konseptualisasi dan abstraksi. Pada tahap ini, individu memahami dan mengeksplorasi konsep yang terkait dengan pengalaman konkret yang telah dialami. Individu mengorganisir informasi dan membuat hubungan antara konsep-konsep yang telah dipelajari.

Tahap Keempat: Pengujian di Dunia Nyata

Tahap terakhir dari pembelajaran experiential learning adalah pengujian di dunia nyata. Pada tahap ini, individu mempraktikkan konsep yang telah dipahami pada tahap sebelumnya dalam situasi yang berbeda. Individu mengambil tindakan berdasarkan konsep yang telah dipahami dan mengevaluasi hasilnya.

Tips untuk Memanfaatkan Pembelajaran Experiential Learning

Ada beberapa tips yang dapat membantu individu memanfaatkan pembelajaran experiential learning dalam proses belajar. Pertama, individu harus berpartisipasi secara aktif dalam situasi atau kejadian yang mungkin terkait dengan topik yang sedang dipelajari. Kedua, individu harus memperhatikan dan mengevaluasi pengalaman tersebut. Ketiga, individu harus memahami konsep yang terkait dengan pengalaman tersebut dan mencari hubungan antara konsep-konsep tersebut. Keempat, individu harus mencoba menerapkan konsep yang telah dipahami dalam situasi yang berbeda.

Kesimpulan

Teori experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman yang dikembangkan oleh David Kolb menekankan pentingnya pengalaman dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran terdiri dari empat tahap yaitu pengalaman konkret, observasi dan refleksi, konseptualisasi dan abstraksi, dan pengujian di dunia nyata. Dalam proses belajar, individu harus berpartisipasi secara aktif, memperhatikan dan mengevaluasi pengalaman, memahami konsep yang terkait dengan pengalaman, dan mencoba menerapkan konsep tersebut dalam situasi yang berbeda. Dengan memanfaatkan teori experiential learning, individu dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam proses belajar.