Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membangun Lingkungan Kaya Literasi

A. Kelas Yang Literat

Apa yang Dimaksud dengan Kelas yang Literat?

Lingkungan kelas yang literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan media kebahasaan dan cetakan. Penataan isinya mungkin saja berbeda antara kelas yang satu dengan yang lainnya, bergantung pada kreativitas dan kemampuan masing-masing kelas. Keterbatasan tempat tidak perlu menyurutkan dedikasi guru untuk menciptakan lingkungan yang literat.


pojok baca



Lingkungan kelas yang literat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar literasi. Motivasi merupakan kemauan seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Motivasi merupakan ‘inner state’ seseorang yang menyebabkan ia melakukan tindakan tertentu dengan cara tertentu. Secara teknis, prosesnya berawal dari kekurangan atau kebutuhan yang belum terpenuhi, kemudian timbul ketegangan, dan ketegangan itulah yang mendorong untuk bertindak mencapai kebutuhannya. Dalam konteks pemerolehan dan pembelajaran bahasa, motivasi diartikan sebagai “The effort learners put into learning an L2 as a result of their desire or need to learn it” (Widdowson [ed.], 1997:141).

Menurut Holdaway (dalam Cooper, 1993:30), apabila peserta didik termotivasi dengan pengalaman yang bermakna untuk maksud tertentu, peserta didik akan memiliki kesiapan yang prima untuk belajar. Dalam konsep kelas yang terpusat pada literasi, motivasi amat diperlukan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menumbuhkan sikap positif terhadap membaca dan menulis, serta menarik perhatian dan keantusiasan untuk mencapai literat yang lebih tinggi.

B. Mengembangkan Keterampilan Literat

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dikembangkan di dalam kelas agar peserta didik memiliki keterampilanliteratyang diharapkan.

Kelas yang literat salah satunya ditunjukkan dengan banyaknya tulisan di dalam kelas. Tulisan ini dapat berupa :

  • nama peserta didik,
  • alfabet di dinding,
  • nama hari,
  • nama bulan,
  • nama benda-benda yang ada di kelas, dan
  • jadwal kegiatan kelas.

Semakin banyak tulisan yang diperkenalkan, semakin banyak peserta didik mendapat informasi literasi. Pengalaman dengan huruf atau kata yang diperolehnya di dalam kelas akan membantu mereka dalam kegiatan membaca dan menulis.

C. Pengenalan Huruf

Pengenalan huruf melalui nama sendiri dan nama teman sangat membantu peserta didik dalam membedakan bunyi dan simbol. Nama teman yang ditempel di pintu masuk kelas akan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melihat nama-nama tersebut setiap waktu mereka akan masuk. Sebagai alternatif, nama peserta didik dapat juga ditulis di rak barang mereka seperti pada gambar. Tulisan yang terlihat akan diserap otak sebagai informasi dan akan menempel dalam ingatan peserta didik karena mereka melihatnya setiap hari. Tanpa sadar, mereka banyak mengenal tulisan atau huruf tanpa harus menghafal.

Contoh tulisan huruf dapat digunakan sebagai model saat peserta didik menulis. Selain itu, mereka pun tahu melafalkannya karena sering menyebutkannya. Contoh tulisan dapat ditempel di dinding, di bagian atas papan tulis, atau di atas meja.

Gambar di bawah ini menunjukkan adanya beberapa contoh tulisan yang dapat dipakai guru dalam pembelajaran sehari-hari, misalnya:

  1. mencocokkan awal huruf dari nama hari dengan huruf yang ada di papan tulis,
  2. menyebutkan benda-benda yang dimulai dengan salah satu huruf yang ditunjuk/dipilih bersama,
  3. membahas agenda kegiatan dan menulisnya di papan tulis. Peserta didik dapat melihat langsung bagaimana guru menuliskannya.

Papan Tulis dan Kegiatan Peserta Didik

Contoh papan papan tulis yang terdapat contoh huruf, angka, nama hari/tanggal, kegiatan selama satu hari atau contoh suatu karya peserta didik yang akan dibahas

Kegiatan di atas dapat divariasikan setiap harinya. Salah satu hal penting yang tidak dapat diabaikan adalah guru mengajak peserta didik berpartisipasi aktif dan membuat suasana menyenangkan selama kegiatan membaca dan menulis. Tulisan di papan tulis seperti nama hari, tanggal, dan bulan serta agenda kegiatan harus diubah setiap harinya. Setiap pagi guru dapat menjadikan kegiatan menulis tersebut sebagai salah satu kegiatan pembuka yang mengajak seluruh peserta didik berpartisipasi. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan lingkungan belajar yang menyenangkan.

D. Cara Untuk Menciptakan Lingkungan Kaya Litetasi

Berikut beberapa cara untuk menciptakan lingkungan kaya literasi :

1. Tabel Interaktif

Tabel seperti kalender sangat bermanfaat untuk membantu peserta didik dalam menambah kosakata. Nama hari, bulan dan penulisan angka dapat digunakan setiap hari dengan melibatkan peserta didik. Peserta didik dapat ditanya nama hari, bulan dan tanggal. Kegiatan ini dapat dimulai oleh guru, namun setelah dilakukan berulang, peserta didik dapat diberi kesempatan untuk melakukannya secara bergiliran.

Kegiatan menyebutkan waktu dapat dikembangkan dengan bercerita apa yang telah dilakukan kemarin, dua hari yang lalu, atau besok, lusa, dan seterusnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan setiap pagi. Kegiatan tersebut memberi gambaran kepada peserta didik bahwa ternyata setiap tulisan memiliki fungsi yang berbeda, misalnya nama hari dan nama bulan menerangkan konsep waktu.

Tabel yang digunakan oleh guru merupakan media yang digunakan sebagai alat untuk mengajar, berbeda dengan pajangan yang ditempel sebagai hiasan atau sebagai sumber belajar peserta didik. Tabel berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai alat mengajar oleh guru di dalam kelas.

  1. Tabel binatang dengan namanya. 
  2. Nama hari.
  3. Nama bulan.
  4. Tabel warna dengan namanya
  5. Tabel angka

2. Tulisan yang Digunakan sebagai Alat Komunikasi Kelas

Di kelas awal, peserta didik dapat diajak untuk berdiskusi dengan menggunakan media yang ada di dalam kelas. Membahas jadwal pelajaran merupakan salah satu contoh yang dapat dilakukan karena kegiatan yang dilakukan setiap hari dapat mengalami beberapa perubahan. Hal ini sangat memungkinkan untuk dijadikan bahan pembicaraan. Keterampilan berbicara dapat dikembangkan melalui kegiatan ini.

Membahas aturan kelas yang disepakati bersama akan menambah topik yang sangat kontekstual dan dekat dengan kehidupan peserta didik. Saat ada peserta didik yang melanggar kesepakatan kelas, guru dapat menunjuk ke salah satu aturan di dinding yang telah dilanggar. Berikut adalah contoh lain dari tulisan yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik.

  • Daftar hadir
  • Daftar piket

3. Tulisan Guru dan Peserta Didik

Di dalam kelas, peserta didik kelas awal sangat menyenangi pembicaraan yang berkaitan dengan diri mereka. Kebanggaan akan hasil karya yang digunakan sebagai bahan diskusi akan sangat memotivasi mereka untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas dengan semangat. Contoh di bawah merupakan tulisan yang dihasilkan oleh guru dan peserta didik. Hasil tulisan mereka kemudian dibicarakan dan dapat dilanjutkan kemudian saat terjadi perubahan. Guru dan peserta didik dapat berkontribusi setiap hari untuk memenuhi diagram dan mendiskusikan perubahan yang ada. Kegiatan ini dapat mengembangkan keterampilan menulis dan berbicara peserta didik.

Contoh media lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan kedua keterampilan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Jawaban peserta didik yang ditulis guru.
  2. Cerita yang dihasilkan bersama.
  3. Daftar pertanyaan dari peserta didik dan guru tentang topik yang sedang dibahas

Contoh Diagram Guru

Contoh Diagram Hasil Karya Guru dan Peserta Didik

4. Pajangan Karya Peserta Didik

Setiap karya peserta didik yang dipajang akan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Guru dapat memajang seluruh hasil karya peserta didik dengan menempel di papan pajangan maupun digantung di kelas. Ketinggian pajangan harus memperhatikan jarak pandang peserta didik agar mereka dapat membacanya. Beberapa karya yang dapat dipajang adalah sebagai berikut :

  1. pertanyaan yang diajukan peserta didik terhadap suatu kejadian,
  2. cerita peserta didik, dan 
  3. tulisan peserta didik yang diintegrasikan dengan mata pelajaran lainnya, seperti IPA, IPS, dan Matematika.

Pajangan perlu diganti apabila topik yang dibahas sudah selesai. Dengan demikian, suasana kelas menjadi tidak membosankan dan dapat memotivasi peserta didik untuk berkarya lebih baik.

Contoh Pajangan Karya Peserta Didik

Contoh Pajangan Karya Peserta Didik

5. Perpustakaan Kelas

Perpustakaan kelas dibuat dengan tujuan menunjang kegiatan membaca mandiri. Isinya berupa buku-buku cerita atau bahan cetakan lainnya, seperti koran atau majalah anak-anak yang disesuaikan isinya dengan kebutuhan peserta didik, yaitu minat, usia, dan kemampuan membaca. Untuk mengembangkan konsep anak perpustakaan perlu dimasukkan buku-buku atau tulisan yang sudah dipublikasikan oleh peserta didik sendiri. Koleksi buku dalam perpustakaan kelas diusahakan terus bertambah melalui sumbangan dari orang tua peserta didik dan masyarakat.

Perpustakaan kelas sebaiknya diatur agar tempatnya menyenangkan sehingga peserta didik tergugah untuk membaca. Lokasi dan penataan perpustakaan kelas dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan. Program membaca perlu didesain untuk menciptakan budaya membaca. Pembiasaan membaca dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan, seperti:

  1. membaca pada saat pertemuan awal setiap hari selama 10 - 15 menit,
  2. membaca setelah jam istirahat selama 10 - 15 menit, dan
  3. membaca setelah menyelesaikan tugas.

Tempat membaca, menulis, diskusi, dan pajangan merupakan sarana untuk berkarya, memperkaya pengetahuan, dan mengomunikasikan tulisannya secara otentik. Akan lebih baik lagi apabila di dalam kelas tersedia pojok menulis untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menuangkan idenya lewat tulisan. Di tempat tersebut perlu disediakan kertas, alat tulis, gunting, lem, dan fasilitas lainnya. Melengkapi kelas dengan komputer juga akan memungkinkan peserta didikmemproduksi tulisan.

Pojok Menulis

Pojok Menulis

6. Sikap Guru

Motivasi yang dibangun oleh sikap guru ditandai dengan keantusiasan dan kepercayaan guru terhadap peserta didiknya. Guru yang antusias menyikapi aktivitas membaca dan menulis peserta didik secara positif sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Demikian pula halnya dengan guru yang percaya bahwa peserta didiknya dapat belajar dan berbagi pengalaman dengan temannya. Sikap guru hendaknya menumbuhkan harapan bagi peserta didik untuk mencapai keberhasilan.

7. Partisipasi Orangtua

Motivasi yang dibangun oleh partisipasi orang tua diciptakan melalui komunikasi pihak sekolah dengan orang tua peserta didik. Guru yang mengomunikasikan pekerjaan peserta didik kepada orang tuanya termasuk guru yang mempertahankan tingkat motivasi peserta didik yang tinggi untuk belajar. Melalui komunikasi seperti itu, orang tua akan mengetahui pentingnya dukungan mereka terhadap keberhasilan peserta didik dalam membaca dan menulis.

Selain komunikasi itu sendiri menjadi unsur motivasi, dalam konsep kelas yang terpusat pada literasi, orang tua peserta didik juga dapat berperan sebagai bagian dari pembaca yang membantu pemahaman membaca putra putrinya. Hal itu menunjukkan bahwa partisipasi orang tua sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran membaca dan menulis.

Alternatif lain untuk mengajak orang tua berpartisipasi adalah dengan meminta mereka membacakan buku di dalam kelas secara bergiliran. Tujuan kegiatan ini adalah selain orang tua merasa terlibat dalam program literasi, para peserta didik akan merasa didukung oleh orang tuanya. Dukungan orang tua sangat positif dalam meningkatkan motivasi peserta didik. Semakin besar partisipasi orang tua, semakin baik perkembangan belajar peserta didik dalam literasi.

Sebagai konsep dasar belajar literasi secara menyeluruh, Cooper (1993: 56-57) menyatakan bahwa untuk tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan kelas 3 Sekolah Dasar (SD), perlu disediakan waktu masing-masing sekitar 10 sampai 15 menit dan 20 sampai 30 menit per hari untuk membaca dan menulis mandiri di sekolah; sedangkan untuk kelas 3-6 perlu disediakan waktu masing-masing sekitar 15 sampai dengan 20 menit dan 30 sampai 45 menit.

Contoh Partisipasi Orang Tua