Hukum Mendel adalah salah satu hukum yang sangat penting dalam genetika. Hukum ini pertama kali ditemukan oleh seorang biolog bernama Gregor Mendel pada tahun 1865. Hukum Mendel menjelaskan bagaimana sifat-sifat turunan diturunkan dari orang tua ke anaknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh soal Hukum Mendel.
Pertanyaan 1
Sebuah tanaman bunga memiliki sifat bunga berwarna merah yang dominan (R) dan sifat bunga berwarna putih yang resesif (r). Jika tanaman tersebut disilangkan dengan tanaman lain yang memiliki sifat yang sama, berapa persen keturunannya yang akan memiliki sifat bunga berwarna merah?
Jawaban
Menurut Hukum Mendel, jika salah satu gen dominan hadir, sifat dominan akan muncul pada individu. Oleh karena itu, jika sebuah tanaman bunga memiliki gen R dan gen r, maka sifat bunga berwarna merah akan muncul. Namun, jika sebuah tanaman bunga hanya memiliki gen r, maka sifat bunga berwarna putih akan muncul. Jadi, jika tanaman yang disilangkan memiliki gen R dan gen r, maka 50% keturunannya akan memiliki sifat bunga berwarna merah.
Pertanyaan 2
Seorang pria heterozigot (Aa) menikah dengan seorang wanita heterozigot (Aa). Apa kemungkinan keturunan mereka memiliki sifat yang sama seperti kedua orang tuanya?
Jawaban
Kedua orang tua memiliki dua gen yang berbeda (A dan a). Setiap individu memiliki dua salinan gen ini, satu dari ibu dan satu dari ayah. Jadi, kemungkinan genotipe anak-anak mereka adalah AA, Aa, atau aa. Jika kita membuat tabel Punnett Square untuk menghitung kemungkinan keturunan, maka kita akan mendapatkan hasil: AA | Aa | aa ---|---|--- Aa | aa | Aa Aa | aa | Aa Jadi, ada kemungkinan 25% keturunan mereka memiliki sifat AA, 50% memiliki sifat Aa, dan 25% memiliki sifat aa.
Pertanyaan 3
Sebuah keluarga memiliki riwayat penyakit hemofilia. Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan darah sulit membeku. Jika ayah memiliki hemofilia dan ibu adalah pembawa sifat (carrier), apa kemungkinan anak laki-laki mereka menderita hemofilia?
Jawaban
Hemofilia adalah penyakit resesif yang terkait dengan kromosom X. Karena ayah memiliki hemofilia, maka ia harus memiliki satu salinan gen yang rusak pada kromosom X-nya. Namun, karena ia hanya memiliki satu kromosom X, maka ia pasti akan mewariskan kromosom X yang rusak kepada semua anak perempuannya dan kromosom Y kepada semua anak laki-lakinya. Oleh karena itu, anak perempuannya akan menjadi pembawa sifat, sementara anak laki-lakinya akan menderita hemofilia jika ia mewarisi kromosom X yang rusak dari ibunya. Jadi, kemungkinan anak laki-laki mereka menderita hemofilia adalah 50%.
Pertanyaan 4
Sebuah keluarga memiliki riwayat penyakit Huntington. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik pada kromosom 4. Jika ayah memiliki penyakit Huntington, apa kemungkinan anak-anaknya menderita penyakit yang sama?
Jawaban
Penyakit Huntington adalah penyakit dominan. Jika seseorang memiliki satu salinan gen yang rusak, maka ia akan menderita penyakit tersebut. Jika ayah memiliki penyakit Huntington, maka ia pasti memiliki satu salinan gen yang rusak pada kromosom 4. Jika ia menurunkan salinan gen yang rusak kepada anak-anaknya, maka mereka akan menderita penyakit yang sama. Jadi, kemungkinan anak-anaknya menderita penyakit Huntington adalah 50%.
Pertanyaan 5
Sebuah keluarga memiliki riwayat penyakit Talasemia. Talasemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan produksi sel darah merah yang tidak normal. Jika ayah adalah pembawa sifat dan ibu sehat, apa kemungkinan anak laki-laki mereka menderita Talasemia mayor?
Jawaban
Talasemia adalah penyakit resesif yang terkait dengan gen pada kromosom 11. Jika ayah adalah pembawa sifat, maka ia memiliki satu salinan gen yang rusak pada kromosom 11. Namun, karena ibu tidak memiliki salinan gen yang rusak, maka ia tidak akan menderita penyakit tersebut. Jika kita membuat tabel Punnett Square untuk menghitung kemungkinan keturunan, maka kita akan mendapatkan hasil: Talasemia minor | Normal ---|--- Talasemia minor | Normal Jadi, kemungkinan anak laki-laki mereka menderita Talasemia mayor adalah 25%.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas contoh soal Hukum Mendel. Hukum Mendel sangat penting dalam genetika karena dapat membantu kita memahami bagaimana sifat-sifat turunan diturunkan dari orang tua ke anaknya. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita dapat menggunakan tabel Punnett Square untuk menghitung kemungkinan keturunan. Namun, perlu diingat bahwa hasilnya hanya bersifat kemungkinan saja dan tidak selalu akurat dalam kehidupan nyata.