Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Ctl Dalam Pembelajaran Matematika


(PDF) Penerapan Model Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk

Pendahuluan

Pada era digital saat ini, pendidikan di Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Salah satunya adalah metode pembelajaran yang semakin beragam, salah satunya adalah model CTL atau Contextual Teaching and Learning. Model pembelajaran ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran di dalam kelas dengan dunia luar sehingga siswa dapat memahami materi secara lebih baik dan berkelanjutan.

Apa itu Model CTL?

Model CTL merupakan sebuah model pembelajaran yang bertujuan untuk mengintegrasikan konteks dunia luar ke dalam pembelajaran di kelas. Model ini menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Dalam model ini, siswa akan dipersiapkan untuk belajar dengan cara mengamati, menemukan, dan mencoba sendiri sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik.

Keunggulan Model CTL

Salah satu keunggulan dari model CTL adalah membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dalam model ini, siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat lebih memahami dan mengingat materi yang dipelajari. Selain itu, model CTL juga membuat siswa lebih terbiasa dengan lingkungan sekitar dan dapat menghubungkan antara pembelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-hari.

Penerapan Model CTL dalam Pembelajaran Matematika

Model CTL dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika dengan cara mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam pembelajaran geometri, siswa dapat diajak untuk mencari bentuk-bentuk geometri pada benda-benda di sekitar mereka seperti kertas, buku, atau bangunan. Dalam pembelajaran statistika, siswa dapat diajak untuk mempelajari data-data yang berkaitan dengan lingkungan sekitar mereka seperti tingkat polusi, jumlah penduduk, atau data cuaca.

Contoh Pembelajaran Matematika dengan Model CTL

Sebagai contoh, dalam pembelajaran matematika di kelas 6 SD, materi yang dipelajari adalah pecahan. Guru dapat memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar mereka yang memiliki pecahan, seperti kue, roti, atau benda-benda yang terpotong. Selanjutnya, guru dapat membimbing siswa untuk membuat pecahan dari benda-benda tersebut dan menghitung jumlah bagian yang terpotong dari setiap benda. Setelah itu, guru dapat memberikan contoh soal tentang penghitungan pecahan dan meminta siswa untuk mengerjakannya secara mandiri atau berkelompok. Selama proses pembelajaran, guru dapat memberikan bimbingan dan pengarahan pada siswa serta memfasilitasi diskusi dan tanya jawab antara siswa.

Keuntungan Pembelajaran Matematika dengan Model CTL

Pembelajaran matematika dengan model CTL memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah meningkatkan minat belajar siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta membuat siswa lebih memahami dan menghargai materi yang dipelajari. Selain itu, model pembelajaran ini juga dapat memudahkan guru dalam mengajar dan mengevaluasi kemampuan siswa.

Kesimpulan

Model CTL dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia, terutama dalam pembelajaran matematika. Dalam penerapannya, model ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena itu, para guru diharapkan dapat memanfaatkan model CTL dalam pembelajaran matematika untuk menghasilkan siswa yang lebih berkualitas dan berdaya saing.